Memeluk yang Remuk


Matahari bergerak menuju cakrawala
Awan bersahutan mengiringinya
Sore tidak lagi terik
Teriakan anak-anak kecil terdengar dari kejauhan
Saatnya bermain bagi mereka
Dua kakak beradik tertawa-tawa mengitari jalan perumahan
Sang kakak mengejar adiknya yang bersepeda
Anak-anak lain mengejarnya di belakang, ikut tertawa

Anak laki-laki berumur belasan tahun bermain bola bersama saudaranya
Bergantian menendang dan menjaga 
Seorang anak SMA bermain basket di depan rumahnya
Masih memakai seragamnya
Mengajak teman-teman sekolahnya yang berkunjung untuk bermain bersama
Beberapa kali ayahnya ikut mengajarinya

Mobil satu persatu kembali ke garasi
Orang tua telah kembali dari mencari nafkah
Membawa barang-barangnya keluar mobil yang di parkir di lahan kosong samping rumahnya
Berjalan gontai ke rumah untuk istirahat
Sembari masih menyapa muda dan dewasa yang dilewatinya

Anak muda di balik tirai jendela
Tengah malam kemarin ia kembali dari kerjanya
Pulang dari lelahnya ia seharian
Menyapa seorang lansia yang sedang menyiram tanaman di depan rumahnya
Melihat pintu rumah yang masih terbuka dalam keheningan
Lampu yang menyala dan seseorang yang masih terjaga di depan komputernya
Bekerja sampai larut malam
Ia tidak sendirian

,,,

Ah, 
barangkali hidup memang tentang harapan
pada anak-anak yang riang bermain
pada dewasa yang sedang berjuang
pada senyum cerah yang selalu tersambut di wajah 

dan pada romansa hidup
yang tak boleh jatuh ke tanah

ia tak mati,
lekas rengkuh kembali.

....



Comments

Popular Posts